Perlu diketahui
bahwa filsafat (dalam artian) pandangan hidup banyak sekali ragamnya. Berawal
dari pembagian filsafat secara garis besar terdapat dua kutub filsafat besar:
filsafat barat dan filsafat timur. Filsafat barat meliputi: filsafat Yunani,
filsafat abad pertengahan, filsafat modern (pragmatisme, materialisme,
eksistensialisme, humanisme, ateisme, liberalisme, dan lain-lain).
Filsafat timur
meliputi: filsafat Cina/Tiongkok, filsafat Jepang, filsafat India, filsafat
Islam, filsafat Indonesia/Nusantara (filsafat Jawa, filsafat Sunda, filsafat
Minangkabau, filsafat Dayak, filsafat Bugis, filsafat Madura, filsafat Aceh,
dan lain-lain).
Di samping itu, sekarang banyak aliran pemikiran dari luar maupun dalam negeri yang muncul justru meresahkan masyarakat, seperti
mengaku nabi utusan Tuhan, mengaku mendapat wangsit dari malaikat, mengaku
sebagai murid Nyi Roro Kidul, dan lain-lain.
Dari berbagai
ragam filsafat atau ideologi atau doktrin ini ada yang cocok dan tidak cocok
dengan kepribadian bangsa Indonesia. Karena, paham filsafat yang berasal dari
luar lasing) yang tidak cocok dengan kepribadian bangsa Indonesia justru akan
berpengaruh negatif dan bisa merusak kepribadian bangsa Indonesia. Sehingga,
untuk menghadapi berbagai ragam paham filsafat tersebut harus tetap kritis,
mencari asalusulnya (epistemologi),
bagaimana paham tersebut diajarkan apakah sesat atau menguntungkan
(metodologi), bagaimana riwayat pembawa paham
tersebut, apakah paham tersebut bertentangan dengan akidah agama atau
menyuburkan keimanan (aksiologi), dan lain-lain.
Jadi, dalam
menghadapi berbagai ragam paham filsafat/pemikiran hendaknya kira harus kritis,
jell, dan memiliki pendirian/tidak mudah terprovokasi,
mampu mengadakan penilaian apakah pemikiran tersebut balk atau tidak,
apakah pemikiran tersebut menguntungkan dan memberikan makna lebih dalam
kehidupan kita atau tidak. Matra, dalam mempelajari filsafat jangan lupa
mempelajari filsafat nilai.
Sumber :
Driyarkara. 1969. Filsafat Manusia. Yogyakarta: Kanisius. Pancasila dan Religi. tp., tt.
Driyarkara. 1969. Filsafat Manusia. Yogyakarta: Kanisius. Pancasila dan Religi. tp., tt.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar