Filsafat dalam
perkembanganya mencapai pembahasan yang semakin kompleks yang bersifat
teknis sehingga lebih sulit, dan mencapai pada pemahaman yang lebih
fundamental, mendasar, universal yang lazimnua sudah menjadi medan kajian
filsafat.
Filsafat sebagai rangkaian
aktivitas dari budi manusia pada dasarnya adalah pemikiran reflektif.[29]
Dikatakan bersifat reflektif karena dalam prosesnya orang berfilsafat sama
dengan berkontemplasi merenung secara mendalam tentang hakikat segala sesuatu.
Ada beberapa pendapat mengenai
problem-problem apa saja yang diperbincangkan dalam filsafat ilmu. Untuk
mendapat gambaran yang lebih jelas perlulah kiranya dikutipkan dari
pendapat-pendapat para ahli sebagai berikut:
a.
A. Cornelius Benjamin
Benjamin
memerinci aneka ragam problem itu dalam tiga bagian pertama persoalan
mengenai hubungan-hubungan teoritis antara ilmu yang satu dengan yang lain dan
antara ilmu-ilmu dengan usaha-usaha manusia yang lain untuk memahami, menilai,
dan mengendalikan dunia, sering kali pemahaman kita tentang suatu disiplin
keilmuan saling berhubungan atau bahkan bertentangan walaupun dalam satu objek
kajian yang sama, karena metode yang digunakan berbeda atau antara metode satu
dengan yang lainya saling melengkapi dan bahkan metode satu dengan yang lainya
saling bertentangan, misalnya suatu penemuan yang lama akan tidak relevan lagi
ketika ditemukan penemuan baru dengan jalan atau metode yang baru kedua persoalan
yang bersangkut paut dengan implikasi –implikasi teoritis dari
kebenaran-kebenaran tertentu dalam ilmu sejauh ini mengubah
pertimbangan-pertimbangan kita dalam bidang-bidang lain dari pengalaman kita ketiga
persoalan yang bertalian dengan efek-efek praktis, yakni efek-efek dari
penemuan-penemuan ilmiah terhadap misalnya bentuk pemerintahan, cara hidup,
kesehatan dan rasa senang.
b.
Victor Lenzen
Filsosof
ini mengajukan dua problem :
1).
Struktur ilmu, yaitu metode dan bentuk pengetahuan ilmiah
2).
Pentingnya ilmu bagi praktek dan pengetahuan tentang realitas
c.
B. Van Fraassen dan H. Margenau
Menurut
kedua ahli ini problem-problem utama dalam filsafat ilmu setelah tahun-tahun
60an ialah:
1).
Metodologi, sering kali adanya hasil dari suatu penelitian ilmiah yang tidak
sama kendatipun objek penelitianya sama, hal ini bukan berarti objek kajianya
yang berubah namum metodenya yang harus di uji kembali masihkah relevan ataukah
sudah tidak relevan lagi karena kurun waktu yang berlainan sehingga perlunya
metodologi yang baru
2). Landasan Ilmu-ilmu, objek kajian filsafat
ilmu ialah masalah ilmi-ilmu empiric sehingga sering kali tidak tepat atau
kurang akurat, maka hendaknya melakukan terobosan berupa penelitian-penelitian
yang mendasar mengenai landasan berpikirnya dan mencapai kesuksesan seperti
halnya ilmu-ilmu eksakta.
3).
Ontologi, persoalan yang paling utama dalam kajian filsafat ilmu ialah
masalah-masalah yang menyangkut konsep secara substantive, proses, ruang dan
waktu, kausalitas, serta hubungan antara budi dan materi.
Dari berbagai problem yang
dipaparkan oleh para filsuf diatas kiranya masih sangat abstrak atau terkesan
masih simpang siur. Untuk itu perlu adanya usaha pemilihan guna mempermudah
penyusunan sehingga menjadi suatu kebulatan yang lebih sistematis.
Problem-problem yang terdapat di
dalam filsafat ilmu sebenarnya dapat digolongkan jika kita mampu
mengeneralisasikanya, paling tidak ada enam hal pokok yaitu pengetahuan, keberadaan,
metode, penyimpulan, moralitas, dan keindahan. Berdasarkan enam sasaran itu,
bidang filsafat dapat secara sistematis dibagi dalam enam cabang pokok, yaitu;
epistemology (teori pengetahuan), metafisika (teori mengenai apa yang ada),
metodologi ( studi tentang metode), logika (teori penyimpulan), etika (ajaran
moralitas), dan estetika (teori keindahan).[30]
Filsafat ilmu merupakan suatu
bagian dari filsafat pada umumnya, oleh karenanya problem-problem filsafat ilmu
dapat digolongkan secara sistematis menjadi beberapa bagian sesuai dengan
cabang-cabang filsafat itu sendiri, dengan demikian semua persoalan dalam filsafat
ilmu dapat ditertibkan menjadi; problem epistemology tentang ilmu, problem
metafisis tentang ilmu, problem metodologis tentang ilmu, problem etis tentang
ilmu, dan problem estetis tentang ilmu.
Sumber : Muntasyir, Rizal dan Misnal
Munir, Filsafat ilmu, Jogjakarta:
Pustaka Pelajar, 2008.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar