Kamis, 22 Desember 2016

Problem-Problem Filsafat Ilmu

Problem-problem Filsafat Ilmu
Filsafat dalam perkembanganya mencapai pembahasan yang semakin kompleks yang bersifat teknis sehingga lebih sulit, dan mencapai pada pemahaman yang lebih fundamental, mendasar, universal yang lazimnua sudah menjadi medan kajian filsafat.
Filsafat sebagai rangkaian aktivitas dari budi manusia pada dasarnya adalah pemikiran reflektif.[29] Dikatakan bersifat reflektif karena dalam prosesnya orang berfilsafat sama dengan berkontemplasi merenung secara mendalam tentang hakikat segala sesuatu.
Ada beberapa pendapat mengenai problem-problem apa saja yang diperbincangkan dalam filsafat ilmu. Untuk mendapat gambaran yang lebih jelas perlulah kiranya dikutipkan dari pendapat-pendapat para ahli sebagai berikut:
a.       A. Cornelius Benjamin
Benjamin memerinci aneka ragam problem itu dalam tiga bagian pertama persoalan mengenai hubungan-hubungan teoritis antara ilmu yang satu dengan yang lain dan antara ilmu-ilmu dengan usaha-usaha manusia yang lain untuk memahami, menilai, dan mengendalikan dunia, sering kali pemahaman kita tentang suatu disiplin keilmuan saling berhubungan atau bahkan bertentangan walaupun dalam satu objek kajian yang sama, karena metode yang digunakan berbeda atau antara metode satu dengan yang lainya saling melengkapi dan bahkan metode satu dengan yang lainya saling bertentangan, misalnya suatu penemuan yang lama akan tidak relevan lagi ketika ditemukan penemuan baru dengan jalan atau metode yang baru kedua persoalan yang bersangkut paut dengan implikasi –implikasi teoritis dari kebenaran-kebenaran tertentu dalam ilmu sejauh ini mengubah pertimbangan-pertimbangan kita dalam bidang-bidang lain dari pengalaman kita ketiga persoalan yang bertalian dengan efek-efek praktis, yakni efek-efek dari penemuan-penemuan ilmiah terhadap misalnya bentuk pemerintahan, cara hidup, kesehatan dan rasa senang.
b.      Victor Lenzen
Filsosof ini mengajukan dua problem :
1). Struktur ilmu, yaitu metode dan bentuk pengetahuan ilmiah
2). Pentingnya ilmu bagi praktek dan pengetahuan tentang realitas
c.       B. Van Fraassen dan H. Margenau
Menurut kedua ahli ini problem-problem utama dalam filsafat ilmu setelah tahun-tahun 60an ialah:
1). Metodologi, sering kali adanya hasil dari suatu penelitian ilmiah yang tidak sama kendatipun objek penelitianya sama, hal ini bukan berarti objek kajianya yang berubah namum metodenya yang harus di uji kembali masihkah relevan ataukah sudah tidak relevan lagi karena kurun waktu yang berlainan sehingga perlunya metodologi yang baru 
2).   Landasan Ilmu-ilmu, objek kajian filsafat ilmu ialah masalah ilmi-ilmu empiric sehingga sering kali tidak tepat atau kurang akurat, maka hendaknya melakukan terobosan berupa penelitian-penelitian yang mendasar mengenai landasan berpikirnya dan mencapai kesuksesan seperti halnya ilmu-ilmu eksakta.
3). Ontologi, persoalan yang paling utama dalam kajian filsafat ilmu ialah masalah-masalah yang menyangkut konsep secara substantive, proses, ruang dan waktu, kausalitas, serta hubungan antara budi dan materi.
Dari berbagai problem yang dipaparkan oleh para filsuf diatas kiranya masih sangat abstrak atau terkesan masih simpang siur. Untuk itu perlu adanya usaha pemilihan guna mempermudah penyusunan sehingga menjadi suatu kebulatan yang lebih sistematis.
Problem-problem yang terdapat di dalam filsafat ilmu sebenarnya dapat digolongkan jika kita mampu mengeneralisasikanya, paling tidak ada enam hal pokok yaitu pengetahuan, keberadaan, metode, penyimpulan, moralitas, dan keindahan. Berdasarkan enam sasaran itu, bidang filsafat dapat secara sistematis dibagi dalam enam cabang pokok, yaitu; epistemology (teori pengetahuan), metafisika (teori mengenai apa yang ada), metodologi ( studi tentang metode), logika (teori penyimpulan), etika (ajaran moralitas), dan estetika (teori keindahan).[30]
Filsafat ilmu merupakan suatu bagian dari filsafat pada umumnya, oleh karenanya problem-problem filsafat ilmu dapat digolongkan secara sistematis menjadi beberapa bagian sesuai dengan cabang-cabang filsafat itu sendiri, dengan demikian semua persoalan dalam filsafat ilmu dapat ditertibkan menjadi; problem epistemology tentang ilmu, problem metafisis tentang ilmu, problem metodologis tentang ilmu, problem etis tentang ilmu, dan problem estetis tentang ilmu.
 
Sumber : Muntasyir, Rizal dan Misnal Munir, Filsafat ilmu, Jogjakarta: Pustaka Pelajar, 2008.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar