a. Faktor
Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan harus mengandung tiga nilai, pertama
autonomi yaitu memberi kesadaran, pengetahuan dan kemampuan secara maksimum
kepada peserta didik untuk dapat mendidik, dan hidup bersama dalam kehidupan
yang lebih baik. Kedua, equity (keadilan), berarti bahwa tujuan pendidikan
harus member kesempatan kepada seluruh warga masyarakat untuk dapat
berpartisipasi. Sehingga pendidikan bukan suatu barang mewah yang sangat sulit
untuk dikonsumsi oleh rakyat jelata melainkan syarat mutlak yang harus
didapatkan oleh setiap manusia tanpa terkecuali. Ketiga, survival yang berarti
bahwa dengan pendidikan akan menjamin pewarisan kebudayaan dari satu generasi
kepada generasi berikutnya. Berdasarkan ketiga nilai tersebut di atas,
pendidikan mengemban tugas untuk menghasilkan generasi yang lebih baik dan
menggambarkan pendidikan dalam konteks yang sangat luas yang mencakup kehidupan
seluruh umat manusia dimana tuuan utama pendidikan pendidikan adalah
memanusiakan manusia
Sebagai hasil dari proses
pendidikan pada intinya adalah menjadikan individu manusia dewasa yang
mempunyai kemampuan berpikir dan ketrampilan sebagai skiil dan memiliki
kepribadian berakhlak mulia, sesuai nilai ajaran agama hal ini akan menjadikan
manusia dalam kesempurnaan dalam kehidupannya, dan membuat manusia yang terbaik
diantaranya karena senantiasa akan memberikan kontribusi yang berguna dan
bermanfaat terhadap lainnya sepanjang hidupnya.
Menurut Noeng Muhajir (1987:2-3) menyatakan bhwa
tujuan pendidikan terdiri dari 3 buah, yakni: (a) tujuan yang bersifat
sebagai alat seperti pandi bicara, mambaca berhitung dan sebagainya yang
merupakan alat bagi tujuan yang lain yang lebih tinggi. (b) tujuan yang bersifat instinsik merupakan
potensi yang berada didalam diri peserta didik. (c) tujuan nilai hidup meliputi
budi pekerti, cinta tanah air dan sebagainya.
Menurut
largeveld tujuan dibedakan menjadi:
- Tujuan
Umum yaitu tujuan didalam pendidikan yang berakar dari tujuan hidup,
berhubungan dengan pandangan hidup manusia didunia.
- Tujuan
tidak sempurna yaitu tujuan yang menyangkut segi-segi tertentu demi kepribadian
manusia yaitu mengenai nilai-nilai hidup seperti kesusilaan, keagamaan,
kemasyarakatan dan sebagainya.
- Tujuan
sementara yaitu tujuan yang merupakan pemberhentian sementara untuk mencapai
tujuan yang lebih tinggi.
- Tujuan
perantara yaitu tujuan yang ditentukan dalam rangka mencapai tujuan sementara.
- Tujuan
insidental yaitu tujuan yang hanya merupakan peristiwa-peristiwa yang terlepas
saat demi saat dalam proses menuju pada tujuan umum.
b. Faktor
Pendidik
Pendidik
dibedakan atas dua kategori, yaitu:
- Pendidik
menurut kodrat, Yaitu orang tua. Orang tua menjadi pendidik bukan karena
kemauan, melainkan karena memenuhi panggilan yang etis kodrat.
- Pendidik
menurut jabatannya, yaitu guru, dosen, pelatih dan lain-lain, sebagai pendidik
menurut jabatannya menerima tanggung jawab mendidik dari tiga pihak yaitu:
orang tua, masyarakat dan Negara.
c. Faktor
Peserta Didik
Peserta
didik dipandang sebagai organisme yang menerima informasi dan pengetahuan dari
berbagai sumber. Peserta didik dalam usia dan tingkat kelas yang sama bias
memiliki frofil materi pengetahuan yang berbeda-beda. Ini tergantung pada
konteks yang mendorong perkembangan seseoarang, ada 4 konteks yang mendorong
perkembangan, yaitu:
- Lingkungan
tempat peserta didik belajar secara aksidental dan incidental
- Lingkungan
belajar secara insedental
- Sekolah
sebagai tempat yang terprogram
- Lingkungan
pendidikan yang optimal
d. Faktor
isi / Materi Pendidikan
Yang
termasuk dalam isi / materi pendidikan ialah segala sesuatu yang oleh pendidik
langsung di berikan kepada peserta didik dan diharapkan untuk dikuasai peserta
didik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
Syarat
utama dalam pemilihan bahan atau materi pendidikan adalah:
- Materi
harus sesuai dengan tujuan pendidikan
- Materi
harus sesuai dengan peserta didik
e. Faktor
Metode
Agar
proses pendidikan langsung secara edukatif dan efisien dalam upaya untuk
mencapai tujuan pendidikan selain materi atau bahan pendidikan yang tepat, juga
perlu dipilih metode yang tepat.
Metode
adalah cara yang dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan. Untuk
menentukan metode yang tepat harus adanya kurikulum atau patokan yang jelas,
patokan tersebut adalah factor tujuan, peserta didik dan faktor situasi.
f. Faktor
Situasi Lingkungan
Situasi
lingkungan mempengaruhi proses dan hasil pendidikan. Situasi lingkungan dapat
menunjang dan menghambat froses belajar. Yang jelas bahwa antara situasi
lingkungan dengan faktor tujuan, peserta didik, pendidik, bahan dan metode
harus ada hubungan yang saling mempengaruhi dalam proses pendidikan.
Sumber :
Mildyahardjo. Redje, Pengantar Pendidikan, PT. Raja Grafindo Persada,Jakarta: 2001
Mildyahardjo. Redje, Pengantar Pendidikan, PT. Raja Grafindo Persada,Jakarta: 2001
Tidak ada komentar:
Posting Komentar