Filsafat itu
sangat penting didalam dunia pendidikan. Kenapa? Karena di dalam pengertian secara mendalam tentang
filsafat itu sendiri mempunyai arti yang sangat positif, murni,
asli, dan tanpa rekayasa. Dimulai dengan pengertian filsafat yaitu sebagai
kecintaan, semangat, kebenaran, absolute, mutlak, dsb. Tidak dapat dipungkiri
filsafat itu adalah sebuah kunci jawaban atas segala sudut pandang yang muncul
di dunia.Filsafat sepatutnya dijadikan landasan berfikir oleh manusia-manusia
modern sekarang ini yang segala pola pikirnya sudah terkontaminasi oleh
kepalsuan-kepalsuan dunia yang bersifat global dan merusak.
Filsafat
di dalam dunia pendidikan teramat sangat dibutuhkan sekali. Karena dengan
segala unsur-unsur makna yang terkandung dalam filsafat itu sendiri dapat
mengarahkan pendidikan ke jalan yang sebenar-benarnya tanpa dibelok-belokkan
kearah yang tidak jelas kebenarannya.Filsafat harus di masukkan secara mendalam
dan menyeluruh di dalam ruang lingkup pendidikan. Karena output-output dari
pendidikan itu bila tidak didasari oleh filsafat maka paham-paham yang
dimilikinya akan mudah berbelok dan di belokkan oleh segala informasi atau
ilmu-ilmu yang mereka pelajari nantinya.
Filsafat juga
seharusnya diletakkan di segala mata pelajaran para peserta-peserta didik dari
mulai tk, sd, smp, sma, dan universitas misalnya seperti filsafat penjaskes,
filsafat tik, filsafat ips, filsafat ipa, dan sebagainya. Agar makna dari
filsafat bisa tertanam pada jiwa dan pikiran-pikiran mereka dari dasar hingga
keatas, bahkan kalau perlu filsafat menjadi landasan Negara kita tanpa
mengesampingkan pancasila dan UUD 1945. Karena filsafat memaknai dirinya
sebagai suatu konsep kebenaran yang mutlak dan absolute.
Tujuan filsafat
pendidikan memberikan inspirasi bagaimana mengorganisasikan proses pembelajaran
yang ideal. Teori pendidikan bertujuan menghasilkan pemikiran tentang kebijakan
dan prinsip-rinsip pendidikan yang didasari oleh filsafat pendidikan. Praktik
pendidikan atau proses pendidikan menerapkan serangkaian kegiatan berupa
implementasi kurikulum dan interaksi antara guru dengan peserta didik guna
mencapai tujuan pendidikan dengan menggunakan rambu-rambu dari teori-teori
pendidikan. Peranan filsafat pendidikan memberikan inspirasi, yakni menyatakan
tujuan pendidikan negara bagi masyarakat, memberikan arah yang jelas dan tepat
dengan mengajukan pertanyaan tentang kebijakan pendidikan dan praktik di
lapangan dengan menggunakan rambu-rambu dari teori pendidik. Seorang guru perlu
menguasai konsep-konsep yang akan dikaji serta pedagogi atau ilmu dan seni
mengajar materi subyek terkait, agar tidak terjadi salah konsep atau
miskonsepsi pada diri peserta didik.
Proses
pendidikan adalah proses perkembangan yang teleologis, bertujuan.Tujuan proses
pengembangan itu secara alamiah ialah kedewasaan, kematangan. Sebab potensi
manusia yang paling alamiah yaitu bertumbuh menuju ketingkat kedewasaan,
kematangan. Potensi ini akan terwujud
apabila prakondisi alamiah dan sosial manusia memungkinkan, misalnya : iklim,
makanan, kesehatan, keamanan relatif sesuai dengan kebutuhan manusi.
Manusia
kemudian melihat kenyataan, bahwa tidak semua manusia berkembnag sebagaimana
diharapkan lahirlah didalam pemikiran manusia problem-problem tantang
kemungkinan-kemungkinan perkembangan potensi manusia itu.
Timbulnya
problem dan pikiran pemecahannya itu adlah bidang pemikiran filsafat-dalam hal
ini filsafat pendidikan-.Ini berarti pendidikan adalah pelaksanaan daripada
ide-ide filsafat dengan perkataan lain
ide filsafat yang memberi asas kepastian bagi nilai peranan pendidikan bagi
pembinaan manusia, telah melahirkan ilmu pendidikan, lembaga pendidikan dan
aktivitas penyelenggara pendidikan. Jadi peranan filsafat pendidika merupakan
sumber pendorong adanya pendidikan. Dalam bentuknya yang lebih terperinci
kemudian, filsafat pendidikan menjadi jiwa dan pedoman asasi pendidikan.
Filsafat pendidikan juga mempunyai fungsi untuk memberikan
petunjuk dan arah dalam pengembangan teori-teori pendidikan menjadi ilmu
pendidikan atau paedagogik. Suatu praktek kependidikan yang didasarkan dan
diarahkan oleh suatu filsafat pendidikan tertentu, akan menghasilkan dan
menimbulkan bentuk-bentuk dan gejala-gejalan kependidikan yang tertentu pula.
Hal ini adalah data-data kependidikan yang ada dalam suatu masyarakat tertentu.
Analisa filsafat berusaha untuk menganalisa dan memberikan arti terhadap data-data
kependidikan tersebut, dan untuk selanjutnya menyimpulkan serta dapat disusun
teori-teori pendidikan yang realistis dan selanjutnya akan berkembanglah ilmu
pendidikan (paedagogik). Filsafat, juga berfungsi memberikan arah agar teori
pendidikan yang telah dikembangkan oleh para ahlinya, yang berdasarkan dan
menurut pandangan dan aliran filsafat tertentu, mempunyai relevansi dengan
kehidupan nyata.artinya mengarahkan agar teori-teori dan pandangan filsafat
pendidikan yang telah dikembangkan tersebut bisa diterapkan dalam praktek
kependidikan sesuai dengan kenyataan dan kebutuhan hidup yang juga berkembang
dalam masyarakat. Di samping itu, adalah merupakan kenyataan bahwa setiap
masyarakat hidup dengan pandangan filsafat hidupnya sendiri-sendiri yang berbeda
antara satu dengan yang lainnya, dan dengan sendirinya akan menyangkut
kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Di sinilah letak fungsi filsafat dan filsafat
pendidikan dalam memilih dan mengarahkan teori-teori pendidikan dan kalau perlu
juga merevisi teori pendidikan tersebut, yang sesuai dan relevan dengan
kebutuhan, tujuan dan pandangan hidup dari masyarakat.
Sumber :
H.M. Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1993)
H.M. Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1993)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar