Kamis, 22 Desember 2016

Prespektif Islam tentang Pendidikan dan Kapitalisme

Perspektif  Islam tentang Pendidikan dan Kapitalisme
Kapitalisme adalah sistem dan paham ekonomi yang mementingkan kepentingan pribadi atau golongan.[5] Menurut kamus filsafat, kapitalisme adalah menekankan pandangan bahwa dalam sistem ini kepentingan jalan sendiri agar perkembangannya berlangsung tanpa kendali pemerintah.[6]
Dalam konteks yang lebih luas kapitalisme adalah sebuah paradigma tentang bagaimana cara kita untuk mempertahankan diri (untuk hidup) dalam pandangan ekonomi. Kita tidak boleh mengklaim bahwasanya kapitalisme merupakan racun bagi masyarakat kecil dan madu bagi kaum yang berduit. Mari harus kita lihat kapitalisme dalam perspektif Islam maupun Barat.
i)        Kapitalisme dalam perspektif Barat
v  Kapitalisme merupakan nadi perekonomian mereka secara individu tanpa ada unsur-unsur mengasihi sesama, bagi pemodal yang besar eksistensinya akan terjaga, begitu sebaliknya bagi yang bermodal kecil.
v  Dalam berekonomi tidak dilandasi oleh ajaran agama, sehingga segala cara ditempuh untuk mencari keuntungan yang besar.
v  Mengharapkan keuntungan sesaat.
v  Menerima sistem perekonomian riba (pembungaan)
ii)      Kapitalisme dalam perspektif Islam
v  Kapitalisme tidak boleh lepas dari kepercayaan seorang hamba akan kehadiran Tuhannya. Hal ini akan mendorong orang untuk berbuat ekonomi secara halal dan terbebas dari riba.[7]
v  Islam tidak mau menerima kedaulatan yang tidak dapat diganggu gugat dari perilaku yang mementingkan diri sendiri dalam dunia ekonomi.[8]
v  Islam lebih mementingkan sifat lebih banyak memberi dari pada meminta, hal ini didasarkan pada firman Alloh QS: at-Taubah: 105  “Beramallah tuhan akan melihat tingkah laku kalian”
Berdasarkan uraian di atas  dapat ditarik kesimpulan bahwa:
(1)   Pendidikan kaitannya dalam kapitalisme adalah bahwa dengan pendidikan yang lebih unggul maka diharapkan lebih mampu dan mudah dalam memenuhi kebutuhan ekonomi
(2)   Pendidikan sangat menjunjung tinggi sebuah hukum casualitas yakni: orang yang pandai seharusnya lebih mudah  dalam mencari rizki (nafkah)
Adapu dalil-dalil yang memerintahkan kita mencari rizki terkait dengan pembahasan kapitalisme di antaranya sebagai berikut:
ü Tuhanmu adalah yang melayarkan kapal-kapal di lautan untukmu, agar kamu mencari sebagian dari karunia-Nya.(QS: al-Isra: 66)
ü Di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari serta usahamu mencari sebagian karunia-Nya. (QS: ar-Ruum: 23)
ü Dan kami jadikan siang untuk mencari penghidupan. (QS: an-Naba’: 11)
ü Apabila telah ditunaikan sholat, maka bertebarlah di muka bumi dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya supaya kamu beruntung. (QS: al-Jum;ah: 10)


sumber :
Bagus, Loren. Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1996.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar