Kamis, 22 Desember 2016

Filsafat system

Filsafat system
Aplikasi konsep system dalam praktek manajemen merupakan filsafat manajemen system sebagai suatu ringkasan tujuan, metodologi dan lingkup dari pandangan ini. Keseluruhan tujuan filosofi system harus dapat memberikan fasilitas berupa produktifitas dan kepuasan melalui integrasi organisasi (Shrode & Voich, 1974).
Asumsi yang berhubungan dengan sifat pekerjaan di mana kinerja dan aliran barang-barang serta layanan (output) menjadi ukuran yang berhubungan dengan aliran sumberdaya (input) dalam menentukan efisiensi system. Asumsi ini merefleksikan satu penekanan atas integrasi proses kelompok dan rasionalitas dalam menggunakan tehnik serta informasi kuantitatif dalam permodelan pekerjaan serta keputusan dalam optimalisasi kerja. Asumsi yang berhubungan dengan sifat alami individu sebagai orang dewasa yang kompleks dan unik serta kompleks.
Edgar Schein telah meringkas pandangan sistemik sebagai berikut : seseorang tidak hanya kompleks tetapi juga benar-benar bervariasi, dia mempunyai banyak perbedaan dalam alasan, dia mampu belajar tentang alasan baru melalui interaksi organisasi. Dalam sebuah organisasi yang sama mungkin memiliki alasan berbeda-beda, dia akan memberikan reaksi dengan cara berbeda kepada stimuli berbeda, tergantung pada alasan, kemampuan dan tugas-tugasnya.
Filsafat system memandang manajemen sebagai sebuah system yang terdiri atas kesatuan subsistem yang saling berhubungan antara kewenenangan dan tanggungjawab. Pandangan konsep system sebagai penekanan dihubungkan dengan keseluruhan dan interrelasi bagian-bagian, sehingga dapat menyediakan satu atau lebih pemahaman tentang kebenaran dari sifat alami manajemen. Pandangan system mengenali manajemen sebagai sebuah system sumber daya yang menguasai sekumpulan karakteristik sistemik dinamis untuk mencapai produktivitas dan kepusan organisasi secara keseluruhan.
Filsafat system muncul untuk merespon tumbuhnya kompleksitas lingkungan, ledakan pengetahuan, meningkatnya spesialisasi dan perubahan nilai manusia-sosial. Warren Schmidt mengatakan bahwa tempat kita hidup ini bukan tempat terpisah – kita berasal dari banyak tempat. Kita tidak bisa hanya menyelesaikan satu masalah- setiap masalah merupakan proses berlanjut. Peristiwa tidaklah tunggal – hari ini tidak berbeda dengan kemarin.
Perubahan terjadi di semua aspek kehidupan: ekonomi, pendidikan, pemerintah, teknologi dan kemanusiaan. Nilai-nilai pun berubah seperti diidentifikasi Ian H. Wilson (How Our Values Are Changing, 1970) :
• dari organisasi ke individu
• dari konformitas ke orisinalitas
• dari independen ke interdependen
• dari social ke privasi
• dari materialism ke kualitas kehidupan
• dari status quo ke perubahan
• dari masa depan ke sekarang
• dari kerja ke santai
• dari otoritas ke partisipasi
• dari sentralisasi ke desentralisasi
• dari ideology ke pragmatism
• dari moralitas absolute ke etika situasional
• dari efisiensi ekonomi ke keadilan social
• dari alat ke tujuan


Sumber :  Silalahi, Ulber. (1999). Studi Tentang Ilmu Administrasi Konsep Teori dan Dimensi. Jakarta : Sinar Baru Algesindo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar