Aplikasi konsep system dalam praktek manajemen merupakan
filsafat manajemen system sebagai suatu ringkasan tujuan, metodologi dan
lingkup dari pandangan ini. Keseluruhan tujuan filosofi system harus dapat
memberikan fasilitas berupa produktifitas dan kepuasan melalui integrasi
organisasi (Shrode & Voich, 1974).
Asumsi yang berhubungan dengan sifat pekerjaan di mana
kinerja dan aliran barang-barang serta layanan (output) menjadi ukuran yang
berhubungan dengan aliran sumberdaya (input) dalam menentukan efisiensi system.
Asumsi ini merefleksikan satu penekanan atas integrasi proses kelompok dan
rasionalitas dalam menggunakan tehnik serta informasi kuantitatif dalam
permodelan pekerjaan serta keputusan dalam optimalisasi kerja. Asumsi yang
berhubungan dengan sifat alami individu sebagai orang dewasa yang kompleks dan
unik serta kompleks.
Edgar Schein telah meringkas pandangan sistemik sebagai
berikut : seseorang tidak hanya kompleks tetapi juga benar-benar bervariasi,
dia mempunyai banyak perbedaan dalam alasan, dia mampu belajar tentang alasan
baru melalui interaksi organisasi. Dalam sebuah organisasi yang sama mungkin
memiliki alasan berbeda-beda, dia akan memberikan reaksi dengan cara berbeda
kepada stimuli berbeda, tergantung pada alasan, kemampuan dan tugas-tugasnya.
Filsafat system memandang manajemen sebagai sebuah system
yang terdiri atas kesatuan subsistem yang saling berhubungan antara
kewenenangan dan tanggungjawab. Pandangan konsep system sebagai penekanan
dihubungkan dengan keseluruhan dan interrelasi bagian-bagian, sehingga dapat
menyediakan satu atau lebih pemahaman tentang kebenaran dari sifat alami
manajemen. Pandangan system mengenali manajemen sebagai sebuah system sumber
daya yang menguasai sekumpulan karakteristik sistemik dinamis untuk mencapai
produktivitas dan kepusan organisasi secara keseluruhan.
Filsafat system muncul untuk merespon tumbuhnya kompleksitas
lingkungan, ledakan pengetahuan, meningkatnya spesialisasi dan perubahan nilai
manusia-sosial. Warren Schmidt mengatakan bahwa tempat kita hidup ini bukan
tempat terpisah – kita berasal dari banyak tempat. Kita tidak bisa hanya
menyelesaikan satu masalah- setiap masalah merupakan proses berlanjut.
Peristiwa tidaklah tunggal – hari ini tidak berbeda dengan kemarin.
Perubahan terjadi di semua aspek kehidupan: ekonomi,
pendidikan, pemerintah, teknologi dan kemanusiaan. Nilai-nilai pun berubah
seperti diidentifikasi Ian H. Wilson (How Our Values Are Changing, 1970) :
• dari organisasi ke individu
• dari konformitas ke orisinalitas
• dari independen ke interdependen
• dari social ke privasi
• dari materialism ke kualitas kehidupan
• dari status quo ke perubahan
• dari masa depan ke sekarang
• dari kerja ke santai
• dari otoritas ke partisipasi
• dari sentralisasi ke desentralisasi
• dari ideology ke pragmatism
• dari moralitas absolute ke etika situasional
• dari efisiensi ekonomi ke keadilan social
• dari alat ke tujuanSumber : Silalahi, Ulber. (1999). Studi Tentang Ilmu Administrasi Konsep Teori dan Dimensi. Jakarta : Sinar Baru Algesindo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar