Filosofi Tubuh Manusia
Tuhan menciptakan langit dan bumi
beserta isinya. Air, tanah, udara, mengisi alam ini. Tak lupa juga semua
makhluk hidup yang ada sekarang ini semua itu adalah ciptaan-Nya. Semua ini diciptakan
memiliki arti tersendiri. Begitu juga dengan manusia, dari ujung rambut sampai
ujung kaki semuanya mempunyai arti.
Pada dasarnya tidak ada manusia yang
tak sempurna, semua sempurna. Hanya saja kita sendiri yang membuat kesempurnaan
itu menjadi tidak sempurna, karena itu lah semua manusia dikatakan tidak
sempurna. Ingatkah anda manusia ciptaan Tuhan pertama mendiami bumi? siapa lagi
kalau bukan si Adam. Dia sebenarnya sempurna, tapi karena dia makan buah,
pengetahuan tentang yang benar dan salah maka jatuhlah dia ke dalam dosa dan
tak sempurnalah dia. Sebab zaman sekarang dikatakan manusia tak sempurna karena
manusia berbuat dosa, saya juga seperti itu, sehingga saya belum bisa dikatakan
manusia yang sempurna, saya hanya seorang manusia biasa yang tidak terlepas
dari dosa yang dilakukan selama hidup di dunia ini. Oh iya, bagaimana kalau
yang baru lahir? cacat misalnya. Apakah itu salah Tuhan? Tentu saja tidak, jangan
Tuhan yang disalahkan, sudah sering Tuhan disalah-salahkan karena ulah kita sendiri.
Karena itu tanyakan kepada ibumu apa yang telah ia makan saat mengandung kita. Apakah
mungkin salah makan atau seperti apa, atau waktu kecil mungkin kita tidak
terlalu dirawat sehingga membuat kita terlahir tidak sempurna. Sebetulnya kata
sempurna itu hanya berdasarkan atas amal perbuatan baik kita saja, akan tetapi
pada umumnya mengapa selalu diasumsikan dengan keadaan fisik yang sehat tanpa
cacat di tubuh. Mengapa demikian? Saya pun heran hingga saat ini.
Baiklah, seluruh tubuh manusia
tentunya memiliki arti sendiri. Baik itu perempuan maupun lelaki. Memang antara
perempuan dan lelaki itu memiliki perbedaan yang signifikan. Tetapi mari kita
lihat apa arti tubuh kita yang tidak ada bedanya antara perempuan dan lelaki:
-
Kepala
1.
Rambut,
rambut ini paling atas di bagian tubuh perempuan maupun lelaki. Rambut ini
diibaratkan buah-buah pikiran yang bisa diartikan manusia memiliki banyak
pikiran. kenapa paling atas? karena tujuan manusia pasti selalu memikirkan yang
di atas yaitu Allah SWT, yang menciptakan alam beserta isinya begitu pula
dengan kita sebagai manusia.
2.
Mata,
mengapa kita memiliki dua buah mata, jika dibandingkan dengan tubuh kita yang
lain. Maksudnya adalah kita hendaknya harus lebih banyak melihat. Tentunya
untuk melihat kebenaran dalam kehidupan ini bukan digunakan untuk kepentingan
yang tidak seharusnya, mata yang paling rentan terhadap radikal, paling
sensitif, karena itu ada orang bilang “mata hati”. Mata dan hati, penglihatan
dan perasaan, melihat apa yang orang rasakan. Berarti peka/sensitif. Mengapa
tidak disebut saja dengan tangan hati, kaki hati, atau mengapa harus disebut
sebagai mata hati. Itulah dia, mata punya alis dan bulu mata bisa diartikan
kita pasti kadang-kadang memikirkan pandangan kita, bisa juga pandangan
seseorang.
Mata berada di atas telinga di atas mulut juga yang jika diartikan berarti kita pasti mempercayai apa yang kita lihat, bukan dari yang orang dengar dan orang ucapkan.
Mata berada di atas telinga di atas mulut juga yang jika diartikan berarti kita pasti mempercayai apa yang kita lihat, bukan dari yang orang dengar dan orang ucapkan.
3.
Telinga,
atau kuping. Sama jumlahnya dengan mata, berarti kita harus sering mendengar
sesering kita melihat. Jangan hanya dapat melihat saja tanpa kita mendengar.
Begitupun sebaliknya. Pergunakanlah alat indera ini untuk memudahkan kita dalam
menjalani akktivitas kehidupan.
4.
Hidung,
ada dikepala. Hidung untuk bernafas, berarti jika tidak memiliki hidung maka
matilah kita. Artinya hidung berada di dekat mata, telinga, mulut, dan otak. Jadi
artinya nafas kehidupan bergantung kepada penglihatan, pendengaran, pengucapan,
dan pemikiran.
5.
Mulut,
untuk berbicara. Karena hanya satu jadi jangan banyak bicara.
Di mulut ada lidah, jika tidak ada lidah maka kita tidak akan dapat berbicara. Lidah lembek runcing di depan seperti pedang. Sama saja seperti pembicaraan orang. Meskipun lembut jika menghina dan menusuk-nusuk di hati, ada juga kalau pembicaraan orang yang memuji seperti menebas belenggu di hati. Lidah berada di bawah otak, mata, dan telinga. Jadi jangan terlalu memikirkan apa yang orang bicarakan, tapi pikirkan apa yang orang pikirkan, apa yang orang dengar, dan apa yang orang lihat. Di mulut ada kumis, jadi kita kadang-kadang sering juga memikirkan apa yang kita ucapkan. Oh ya, lidah juga merupakan alat perasa karena itu dia bisa menjadi alat sejuta rasa. Lidah itu memang lembek, jadi apa yang kita ucapkan belum tentu pasti (bisa saja itu kebohongan).
Di mulut ada lidah, jika tidak ada lidah maka kita tidak akan dapat berbicara. Lidah lembek runcing di depan seperti pedang. Sama saja seperti pembicaraan orang. Meskipun lembut jika menghina dan menusuk-nusuk di hati, ada juga kalau pembicaraan orang yang memuji seperti menebas belenggu di hati. Lidah berada di bawah otak, mata, dan telinga. Jadi jangan terlalu memikirkan apa yang orang bicarakan, tapi pikirkan apa yang orang pikirkan, apa yang orang dengar, dan apa yang orang lihat. Di mulut ada kumis, jadi kita kadang-kadang sering juga memikirkan apa yang kita ucapkan. Oh ya, lidah juga merupakan alat perasa karena itu dia bisa menjadi alat sejuta rasa. Lidah itu memang lembek, jadi apa yang kita ucapkan belum tentu pasti (bisa saja itu kebohongan).
-
Leher
Inilah
salah satu yang paling penting di ingat. Tuhan menciptakan kita mempunyai leher.
anda punya leher kan? Tentu saja. Leher memisahkan kepala dari badan, ibaratnya
leher memisahkan pikiran dari nafsu (daging). Jadi, kalau orang yang terlalu
mengikuti nafsunya itu, badannya menyatu dengan kepalanya (kegendutan). Jangan meniru
hal semacam itu, leher artinya masih ada pemisah antara roh dan nafsu tapi
bagaimanapun juga itu tetap menyatu, karena sebenarnya orang hidup roh dan
dagingnya menyatu, kalau kepalanya copot bagaimana? Ya tentunya pasti mati. Roh
terbang-terbang, badan tinggal di bawah.
-
Badan
1.
Tangan,
kita diciptakan memiliki 2 buah tangan saja. Artinya, sama saja dengan kita
harus sering bekerja sama seperti cara kerja menggunakan mata dan telinga.
Tangan ibaratkan dengan sebuah perbuatan, dan otak pikiran. Otak memikirkan dan
tangan yang melakukan. Jika otak kita membangun maka otak kita juga membangun.
Jika otak kita menghancurkan maka begitupun dengan tangan. Jadi, perbuatan
adalah apa yang kita pikirkan. Tangan itu keras, namun agak lentur juga. Apa
yang kita perbuat itu pasti (tidak akan dapat berbohong).
2.
Perut,
adalah tempat perkumpulan energi, dari sanalah dipompanya energi. Di dalam
perut ada lambung, berada di tengah. Maksudnya berada di bawah tangan dan di
atas kelamin. Maka disitulah pusat segala nafsu.
3.
Pusat,
kalau ini tidak usah ditanya lagi apa maksudnya. Pasti kita semua sudah tahu
apa maksudnya. Pusat disini adalah tanda bahwa perempuan dan lelaki itu pada
umumnya sama, sederajat serta setara.
4.
Alat
kelamin, berada di tengah badan. Maksudnya dari ujung kaki ke bawah leher itu
lah tengah-tengahnya yang merupakan alat vital.
5.
Kaki,
baiklah inilah yang terakhir yaitu kaki yang akan kita bahas. Kaki itu letaknya
di bawah, yang paling bawah bukan berarti hina. Justru disitulah letak dimana
kita tak terbawa ke jalan yang hina. Kaki berguna untuk kita melangkah,
melangkahkan kaki karena sebuah tujuan tentunya. Di kakilah semua tumpuan berpusat.
Jadi, apapun yang kita pikirkan, kita rasakan, kita dengar, kita ucapkan, jika
kaki kita mengarah ke arah yang sesat maka jatuhlah kita. Karena itulah Tuhan
mengingatkan kita untuk melihat langkah kaki kita. Jadi langkahkanlah kaki anda
ke jalan yang benar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar